Ionisasi air pertama kali dikembangkan di Jepang pada awal 50-an dan percobaan pertama dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Pengembangan skala penuh dimulai pada tahun 1954 oleh beberapa universitas pertanian di Jepang yang mempelajari efek dari Reduced Alkaline Water, terutama air asam (Acid Water) pada tanaman.
Hari ini, petani pembibitan yang memasok bunga potong menggunakan Acid Water untuk menjaga agar bunga segar lebih lama sebelum waktu pengiriman ke toko-toko bunga.
Lapangan golf menggunakan Acid Water pada tanaman dan rerumputan tanpa perlu bahan kimia. Rumah sakit menggunakan Acid Water sebagai zat untuk membunuh kuman dan bakteri.

Percobaan pada tubuh manusia membutuhkan waktu lebih lama karena kesulitan untuk mempertahankan konsistensi lingkungan. Namun demikian dalam waktu yang cukup lama, melalui percobaan pada pasien oleh para dokter di Jepang, telah terkumpul data yang amat berharga dan disimpulkan bahwa Reduced Alkaline Water yang dibuat oleh ionizer air adalah bebas racun dan mengurangi banyak gejala penyakit orang dewasa.

Pada tahun 1958, Ionizer Reduced Air Alkali pertama tersedia secara komersial di Jepang . Sampai saat itu, satu-satunya ionizers air yang tersedia adalah unit besar yang digunakan di rumah sakit-rumah sakit di Jepang.

Pada tahun 1960, sekelompok dokter medis dan dokter pertanian di Jepang membentuk sebuah lembaga penelitian medis dan pertanian khusus, dan mereka mengadakan pertemuan tahunan untuk melaporkan hasil temuan mereka.
Akhirnya, di 15 Januari 1966, Ionizer Air jenis Reduced Alkaline Water disetujui sebagai perangkat medis untuk meningkatkan kesehatan oleh Departemen Kesehatan dan Rehabilitasi Pemerintah Jepang.

Berikut adalah latar belakang singkat dari air yang luar biasa ini dan bagaimana mesin elektrolisis Kangen Water ini menjadi alat yang luar biasa dari pengobatan pencegahan di rumah.

Awalnya dikembangkan untuk keperluan pertanian dan diadopsi oleh dokter yang open minded, kemudian perlahan-lahan berkembang menjadi perangkat medis di Jepang sejak tahun 1965. Lebih dari tiga dekade pengalaman klinis telah menunjukkan bahwa elektrolisis air meningkatkan kekuatan penyembuhan tubuh manusia dan menjadi ramah lingkungan.

Pada pertengahan 1990-an, manfaatnya mulai diakui di masyarakat dan kemajuan teknologi memungkinkan berbagai perusahaan untuk mengembangkan untuk unit rumah yang lebih kecil.
 

Pada tahun 1998, Dr. Shirahata dari Universitas Kyushu telah menemukan hubungan antara air elektrolisis dan air suci yang juga sering disebut 'Miracle Water', yang ada di seluruh dunia seperti Tlacote di Meksiko, Nordenou di Jerman, Lourdess di Perancis dan Hitatenryo di Jepang. Air suci ini dikenal karena daya penyembuhannya yang luar biasa dan telah terbukti bahwa melawan penyakit apa saja.

Sekarang banyak sekali orang ziarah ke situs tersebut setiap hari.

Dia menemukan bahwa semua mata air ini memiliki properti yang sama yakni kekuatan anti-oksidan yang luar biasa. Dan akhirnya dia menyampaikan teori bahwa "Active Hydrogen" adalah alasan di balik efek yang luar biasa tersebut.